Pendakian Gunung Ciremai, Nuansa Alam yang Memukau di Ketinggian 3.078 mdpl

Teringat ketika sedang menonton acara televisi mengenai keindahan gunung di Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara yang berada di ring of fire yaitu dikelilingi oleh gunung berapi. Gunung berapi di Indonesia ada dua tipe yaitu gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif. Saya teringat ketika jaman masih kuliah dulu pernah melakukan perjalanan pendakian di Gunung Ciremai.
Gunung Ciremai merupakan salah satu gunung berapi aktif yang berada di wilayah administrasi Kab. Kuningan, Cirebon, dan Majalengka.
Gunung Ciremai merupakan salah satu primadona pendakian yang berada di wilayah Jawa Barat. Gunung Ciremai terkenal dengan keindahan alamnya. Dari kejauhan sudah terlihat begitu megahnya bagunan alami nan indah. Jika dilihat dari kota Kuningan Gunung ini seolah berada didepan kita, jarak yang tidak terlalu jauh dari kota sehingga sudah terlihat jelas Gunung Ciremai ini.
Gunung Ciremai memiliki ketinggian sekitar 3.078 mdpl. Gunung Ciremai ini memiliki 3 jalur pendakian yang biasa dilalui oleh para pendaki diantaranya adalah jalur Apuy, jalur Palutungan, dan jalur Linggarjati dimana setiap jalur memiliki sensasi yang berbeda.
Ketika melakukan pendakian waktu itu, kami beserta tim melakukan perjalanan melewati jalur Palutungan. Jalur Palutungan merupakan jalur yang cukup landai bila dibandingkan dengan jalur Linggarjati, sehingga akan cocok untuk pendaki pemula.
Awal jalur palutungan ini berada di Desa Cisantana, Kec. Cigugur, Kab Kuningan. Adapun untuk menempuh jalur ini cukup gampang, jika melakukan perjalanan dari Jakarta atau sekitarnya kita bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api sampai Cirebon kemudian dilanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil elf dari Cirebon menuju Kuningan Kota dan kita bisa berhenti di pertigaan Cigugur, dari pertigaan Cigugur menuju Desa Cisantana terdapat angkutan umum yaitu mobil oplet tua, selanjutnya kita berhenti di di Cisantana yang merupakan awal kita melakukan perjalanan pendakian.
Sebelum melakukan pendakian kita diharukan melapor kepada petugas setempat untuk dilakukan pendataan. Setelah proses administrasi selesai kita bisa melanjutkan perjalanan. Kita akan melakuan perjalanan dengan dimulai dengan melewati perkebunan masyarakat hingga ke pos pertama.
Pos 1 Cigowong. Pos Cigowong ini merupakan tempat lapangan luas yang sering dipergunakan untuk ngeCamp, serta di pos ini merupakan sumber mata air terkahir sebelum melakukan perjalanan sehingga disarankan untuk mengisi perbekalan air di pos ini. Selanjutnya kita akan melakukan perjalanan berikutnya yaitu menuju Pos 2 Paguyangan Badak, Pos 3 Blok Arban, Pos 4 Tanjakan Asoy, Pos 5 Pasangrahan, Pos 6 Sang Hyang Rapoh, Goa Walet. Dalam melakukan perjalan ini kita akan di disuguhi pemandangan yang indah, jalur yang dilalui semakin lama akan semakin terjal.
Untuk melakukan perjalanan ini mungkin rasa lelah akan menghampiri kita dkarenakan jalur yang begitu berat dan terjal. Disarankan untuk istirahat ketika sudah merasakan lelah dikarenakan kita harus menjaga stamina juga. Namun perlu diingat untuk perbekalan disesuaikan dengan perjalanan kita, terutama perbekalan air harus dipastikan mencukupi.
Vegetasi yang kita lewati sanngat beragam, pada awalnya kita akan melewatii vegetasi pepohonan yang begitu tinggi dan besar, semakin atas maka tutupan vegetasi pun akan semakin jarang, dan diujung perjalanan kita akan menemukan vegetasi tanaman Eidelweiss yaitu bunga abadi yang menjadi primadona bagi para pendaki. Namun ada suatu peraturan yang menyatakan bahwa bunga ini tidak boleh dipetik karena statusnya yang dilindungi, tetapi terkadang ada saja para pendaki nakan yang memotong dan memetik bunga ini.
Setelah kita melakukan perjalanan panjang kita akan melewati Goa Walet, tempat ini sering digunakan oleh para pendaki sebagai tempat istirahat dan ngeCamp. Disarankan kita untuk menginap atau istirahat dulu di tempat ini. Dari sini menuju puncak sudah dekat, kita bisa menaruh barang bawaan kita yang berat agar lebih ringan. Dari sini menuju puncak jalan akan sangat terjal dan berbatu sehingga kita harus hati-hati. Sesampainya dipuncak kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, rasa lelah yang sepanjang perjalanan rasakan akan hilang begitu kita sampai puncak, Rasa lelah akan terbayar lunas dengan kita melihat keindahan alam yang kita lihat dari puncak Ciremai.
Gunung Ciremai mempunyai kawah yang sangat indah, yang dikenal juga dengan kawah kembar, karena terdapat 2 kolam kawah yang cantik. Dari puncak sini juga kita bisa melihat gunung Selamet yang berada di Provinsi Jawa Tengah, geser sedikit kita juga bisa melihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Suhu yang dingin akan menyelimuti tubuh kita namun akan terasa sangat segar. Untuk mengelilingi seluruh puncak gunnung kita membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Maka nikmati dan resapilah keindahan puncak Gunung Ciremai, dengan demikian kita juga bisa merasakan kebesaran sang Maha Pencipta dengan mellihat sekeliling kita betapa besarnya alam ini dan kita tidak ada apa-apanya. Demikianlah catatan singkat
Gunung Ciremai memiliki ketinggian sekitar 3.078 mdpl. Gunung Ciremai ini memiliki 3 jalur pendakian yang biasa dilalui oleh para pendaki diantaranya adalah jalur Apuy, jalur Palutungan, dan jalur Linggarjati dimana setiap jalur memiliki sensasi yang berbeda.
Ketika melakukan pendakian waktu itu, kami beserta tim melakukan perjalanan melewati jalur Palutungan. Jalur Palutungan merupakan jalur yang cukup landai bila dibandingkan dengan jalur Linggarjati, sehingga akan cocok untuk pendaki pemula.
Awal jalur palutungan ini berada di Desa Cisantana, Kec. Cigugur, Kab Kuningan. Adapun untuk menempuh jalur ini cukup gampang, jika melakukan perjalanan dari Jakarta atau sekitarnya kita bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api sampai Cirebon kemudian dilanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil elf dari Cirebon menuju Kuningan Kota dan kita bisa berhenti di pertigaan Cigugur, dari pertigaan Cigugur menuju Desa Cisantana terdapat angkutan umum yaitu mobil oplet tua, selanjutnya kita berhenti di di Cisantana yang merupakan awal kita melakukan perjalanan pendakian.
Sebelum melakukan pendakian kita diharukan melapor kepada petugas setempat untuk dilakukan pendataan. Setelah proses administrasi selesai kita bisa melanjutkan perjalanan. Kita akan melakuan perjalanan dengan dimulai dengan melewati perkebunan masyarakat hingga ke pos pertama.
Pos 1 Cigowong. Pos Cigowong ini merupakan tempat lapangan luas yang sering dipergunakan untuk ngeCamp, serta di pos ini merupakan sumber mata air terkahir sebelum melakukan perjalanan sehingga disarankan untuk mengisi perbekalan air di pos ini. Selanjutnya kita akan melakukan perjalanan berikutnya yaitu menuju Pos 2 Paguyangan Badak, Pos 3 Blok Arban, Pos 4 Tanjakan Asoy, Pos 5 Pasangrahan, Pos 6 Sang Hyang Rapoh, Goa Walet. Dalam melakukan perjalan ini kita akan di disuguhi pemandangan yang indah, jalur yang dilalui semakin lama akan semakin terjal.
Untuk melakukan perjalanan ini mungkin rasa lelah akan menghampiri kita dkarenakan jalur yang begitu berat dan terjal. Disarankan untuk istirahat ketika sudah merasakan lelah dikarenakan kita harus menjaga stamina juga. Namun perlu diingat untuk perbekalan disesuaikan dengan perjalanan kita, terutama perbekalan air harus dipastikan mencukupi.
Vegetasi yang kita lewati sanngat beragam, pada awalnya kita akan melewatii vegetasi pepohonan yang begitu tinggi dan besar, semakin atas maka tutupan vegetasi pun akan semakin jarang, dan diujung perjalanan kita akan menemukan vegetasi tanaman Eidelweiss yaitu bunga abadi yang menjadi primadona bagi para pendaki. Namun ada suatu peraturan yang menyatakan bahwa bunga ini tidak boleh dipetik karena statusnya yang dilindungi, tetapi terkadang ada saja para pendaki nakan yang memotong dan memetik bunga ini.
Setelah kita melakukan perjalanan panjang kita akan melewati Goa Walet, tempat ini sering digunakan oleh para pendaki sebagai tempat istirahat dan ngeCamp. Disarankan kita untuk menginap atau istirahat dulu di tempat ini. Dari sini menuju puncak sudah dekat, kita bisa menaruh barang bawaan kita yang berat agar lebih ringan. Dari sini menuju puncak jalan akan sangat terjal dan berbatu sehingga kita harus hati-hati. Sesampainya dipuncak kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, rasa lelah yang sepanjang perjalanan rasakan akan hilang begitu kita sampai puncak, Rasa lelah akan terbayar lunas dengan kita melihat keindahan alam yang kita lihat dari puncak Ciremai.
Gunung Ciremai mempunyai kawah yang sangat indah, yang dikenal juga dengan kawah kembar, karena terdapat 2 kolam kawah yang cantik. Dari puncak sini juga kita bisa melihat gunung Selamet yang berada di Provinsi Jawa Tengah, geser sedikit kita juga bisa melihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Suhu yang dingin akan menyelimuti tubuh kita namun akan terasa sangat segar. Untuk mengelilingi seluruh puncak gunnung kita membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Maka nikmati dan resapilah keindahan puncak Gunung Ciremai, dengan demikian kita juga bisa merasakan kebesaran sang Maha Pencipta dengan mellihat sekeliling kita betapa besarnya alam ini dan kita tidak ada apa-apanya. Demikianlah catatan singkat